SKALA GLOBAL
1. SOI (Shouthern Oscillation Index)
2. MJO ( Madden Jullian Oscilation )
3. OLR (Outgoing Longwave Radiation)
5. Dipole Mode
Nilai SOI yang negatif menunjukan tekanan udara yang berada di bawah normal di Tahiti dan tekanan udara di atas normal di Darwin. SOI yang bernilai negatif 3 bulan berturut-turut biasanya di bawah -7 mengindikasikan terjadinya El Niño. SOI bernilai negatif biasanya diikuti dengan kenaikan suhu di Pasifik bagian tengah dan timur, penurunan kekuatan angin passat dan pengurangan intensitas hujan di daerah sekitar bagian barat Pasifik (Indonesia dan Australia).
SOI bernilai positif secara 3 bulan berturut-turut biasanya diatas + 7 menunjukan keadaan La Niña. Ditandai dengan menguatnya angin passat di samudera Pasifik danmeningkatnya suhu di utara Australia dan Indonesia bagian Timur. Air laut di bagian tengah dan timur Pasifik mengalami penurunan shu selama waktu ini. Membuat meningkatnya kemugkinan kenaikan kelembapan di daerahbagian barat (Indonesia dan Australia).
Cek pada fase 4 dan 5, Jika lintasan berada dalam lingkaran kecil ditengah, MJO didefinisikan lemah dan jika berada di luar lingkaran, MJO dinyatakan kuat. Kontribusi MJO berpengaruh terhadap kecepatan terbentuknya serta intenstas dari periode El Nino dan La Nina.- Rata-rata 25 tahun terakhir kontribusi MJO terhadap wilayah Jawa terjadi pada fase 4
- Garis merah lintasan MJO 2 minggu terakhir
- Garis ungu lintasan MJO 2 minggu sebelumnya
- Garis hijau PREDIKSI lintasan MJO 14 hari ke depan
Warna biru menunjukkan anomali OLR negatif berhubungan dengan banyaknya awan, sedangankan warna kuning ke merah berhubungan dengan sedikit awan.
4. SST (Sea Surface Temperature)
Cek suhu muka laut dan anomalinya :
Jika anomali suhu muka laut positif menunjukan bahwa suhu muka laut lebih hanggat dari normalnya sehingga uap air meningkat.
Jenis DM dibagi berdasarkan SPL antara Samudera Hindia tropis bagian barat (50 oE – 70 oE, 10 oS – 10 oN) dengan Samudera Hindia tropis bagian timur (90 oE – 110 oE, 10 oS – ekuator).
Dipole mode dibagi menjadi menjadi DM(+) dan DM (-) yaitu :
- DM(+): anomali SPL Samudera Hindia tropis bagian barat lebih besar daripada di bagian timurnya akibatnya terjadi peningkatan curah hujan dari normalnya di pantai timur Afrika dan Samudera Hindia bagian barat sedangkan di Benua Maritim Indonesia (BMI) mengalami penurunan curah hujan dari normalnya yang menyebabkan kekeringan.
- DM(-): Fenomena yang berlawanan dengan kondisi DM(+)
Tidak ada komentar