1. Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris pada masa Perang Dunia II saat menyemangati rakyat Inggris:
“Never give in, never give in, never; never; never; never - in nothing, great or small, large or petty - never give in except to convictions of honor and good sense.” (Jangan pernah mengalah, jangan pernah mengalah, jangan; jangan; jangan; jangan –apa pun, kecil atau besar- jangan pernah mengalah kecuali untuk kehormatan dan akal sehat).
“To build may have to be the slow and laborious task of years. To destroy can be the thoughtless act of a single day.” (Membangun mungkin harus perlahan dan kerja keras bertahun-tahun. Menghancurkan dapat dilakukan tanpa pemikiran dalam satu hari).
2. John F. Kennedy, Presiden ke-35 Amerika Serikat
“Ask not what your country can do for you, ask what you can do for your
country.”
(Jangan tanya apa yang dapat Negara berikan padamu, tetapi tanya apa
yang dapat kamu berikan pada Negara).
[youtube id="JLdA1ikkoEc"/]
“Mankind must put an end to war or war will put an end to mankind.”
(Manusia harus mengakhiri perang atau perang akan mengakhiri umat
manusia)
3. Charles de Gaulle, Ketua Pemerintahan Sementara Prancis pada masa Perang Dunia II & Presiden Prancis ke-18.
4. Martin Luther King, Jr. Pemimpin kelompok kulit hitam Amerika Serikat yang memperjuangkan kesetaraan antara kelompok kulit hitam dan kulit putih di Amerika:
“I have a dream that one day this nation will rise up and live out the true
meaning of its creed: "We hold these truths to be self-evident: that all
men are created equal.”
(Saya memiliki impian bahwa suatu hari bangsa ini akan bangkit dan
hidup dalam kebenaran keyakinan ini: “Kami pegang kebenaran ini
menjadi jelas: semua manusia diciptakan setara”).
5. Mahatma Gandhi, Pemimpin kemerdekaan India:
“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without
conscience, Knowledge without character, Commerce without morality,
Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without
principles.”
(Akar dari kekerasan: harta tanpa kerja, kesenangan tanpa suara hati,
pengetahuan tanpa karakter, dagang tanpa moralitas, ilmu pengetahuan
tanpa kemanusiaan, ibadah tanpa pengorbanan, politik tanpa prinsip).
“Happiness is when what you think, what you say, and what you do are
in harmony.”
(Kebahagiaan adalah ketika apa yang kau pikir, apa yang kau katakan,
dan apa yang kau lakukan berada dalam keselarasan)
6. Sukarno, Presiden 1 Indonesia yang pidatonya dikenal dapat membuat publiknya berapi-api:
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari
akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”
“Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan
milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu
golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai
Merauke!
[youtube id="bjX3QJ2r6ZY"/]
Tidak ada komentar