Beranda
Meteorologi
Analisis Konveksi Potensi Hujan Dan Petir

Analisis Konveksi Potensi Hujan Dan Petir

Setidaknya ada tiga parameter dasar yang dapat dijadikan bahan analisis untuk memprediksi potensi hujan dan petir di suatu wilayah indeks labilitas atmosfer, kelembaban udara lapisan atas, dan sirkulasi angin. Konveksi adalah perpindahan panas dan uap air secara vertikal di atmosfer, khususnya melalui aliran udara ke atas dan ke bawah di atmosfer yang tidak stabil. Kuat lemahnya arus konveksi dapat diestimasi dengan mengetahui kondisi labilitas atmosfer.

1. K-Index (KI)
<15 (Konveksi tidak mungkin terjadi)
15 s/d 25 (Potensi konveksi kecil)
26 s/d 39 (Potensi konveksi sedang)
40< (Potensi konveksi tinggi

<20 (Tidak ada badai petir)
20 s/d25 (Badai petir terisolasi (lokasi tertentu))
26 s/d 30 (Badai petir tersebar luas)
31 s/d 35 (Badai petir tersebar sangat luas)
35<  (Banyak lokasi terjadi badai petir)

2. Showalter Index (SI)
0< (Stabil)
0 s/d -3 (Ketidakstabilan rendah (mendekati stabil))
-4 s/d -6 (Ketidakstabilan sedang)
 <-6 (Sangat tidak stabil)

3. Lifted Index (LI)
0<  (stabil)
-1 s/d  -4 (ketidakstabilan rendah)
-5 s/d  -7 (ketidakstabilan tinggi)
-8 s/d -10 (ketidakstabilan ekstrim)
<-11  (ketidakstabilan parah))

Kekuatan arus konveksi berdasarkan nilai indeks labilitas atmosfer untuk estimasi potensi hujan dan petir harus didukung dengan informasi data kelembaban udara pada lapisan atas yaitu lapisan 850mb hingga setidaknya 500mb.
[feedposts text="Baca Juga"/] 
Jika nilai  indeks menunjukan arus konveksi kuat dan potensi badai petir, tetapi kondisi kelembaban udara kering atau menunjukan adanya penurunan persentase kelembaban udara hal ini dapat diprediksi bahwa potensi hujan sangat kecil.
  • Jika Rh 850 hpa > 70% dan lapisan diatasnya Rh < 70 %, mengindikasikan pertumbuhan awan potensi hujan kemungkinan kecil.
  • JikaRh 850 hpa hingga 500 hpa  > 70%  mengindikasikan bahwa uap aircukup banyak, Kemungkinan awan Cb telah tumbuh dan berpotensi hujanhingga intensitas lebat.
Pola sirkulasi angin juga mendukung untuk analisis potensi hujan dan petir yatu dengan monitoring pola angin. Monitoring pola angin dapat diketahui keberadaan Badai tropis, Depresi tropis, Eddy, Shearline, konvergensi, dan lintasan angin melalui lautan atau benua yang menuju arah daerah prakiraan. Jikalintasan angin melalui permukaan laut dengan anomali suhu muka laut positif, menunjukan bahwa angin membawa cukup banyak uap air.


Tidak ada komentar